Cari Jalan dengan membaca artikel menarik dan berkualitas untuk kenyamanan berbelanja online.

diposkan pada : 25-01-2024 11:32:29 putra mahkota teknik informatika

Judul: Mimpi Anak Teknik Informatika

Suara ketukan pintu memecah keheningan ruang keluarga. Ridwan, seorang pemuda lulusan Teknik Informatika, menghampiri ayah dan ibunya yang duduk santai di sofa.

"Ada yang ingin kukatakan, Ma, Pa," ujar Ridwan dengan mata berbinar penuh harap.

Ayah, seorang pengusaha yang dihormati di komunitasnya, tersenyum ramah. "Apa itu, Nak? Kau kelihatan sangat bersemangat."

Ridwan mengambil nafas dalam-dalam sebelum meluncurkan permintaannya, "Ma, Pa, bagaimana kalau kalian memberi hadiah kepadaku? Setidaknya belikan saya saham Telkom. Kan, saya lulusan Teknik Informatika! pemimpin kita kan sudah memberi contoh dengan memberi jalan untuk anaknya..."

Ibu tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepala. "Saham Telkom? Kenapa tidak sesuatu yang lebih tradisional seperti mobil baru atau liburan mewah?"

Ridwan tertawa kecil, "Ma, Pa, saya bukan anak tradisional. Saya ingin memulai investasi saya, dan saham Telkom adalah pilihan yang bagus, terutama dengan perubahan dinamika industri teknologi saat ini."

Ayah menyipitkan mata dan menatap putranya dengan bangga, "Kau benar, Nak. Pemikiranmu selangkah lebih maju dari saya pada usiamu. Aku bangga memiliki anak seperti kamu."

Namun, ibu memberi tatapan tajam sambil tersenyum, "Tapi apa kau yakin, anakku? Ini bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng. Investasi memiliki risiko, dan kau baru saja lulus. Bukankah lebih baik menikmati hasil jerih payahmu terlebih dahulu?"

Ridwan tersenyum mantap, "Ibu, saya sudah mempelajari risikonya. Saya percaya dengan pengetahuan dan keterampilan yang saya miliki, saya bisa membuat keputusan yang bijak."

Ayah tertawa, "Nak, bagaimana kalau kita membuat kesepakatan? Saya setuju memberimu hadiah berupa sejumlah saham Telkom, tetapi kamu juga harus membuat proposal investasi yang matang. Kau harus membuktikan bahwa kau telah memikirkannya dengan serius."

Dengan mata berbinar, Ridwan setuju, "Deal, Pa! Saya akan menyiapkan proposal investasi yang terbaik. Anda tidak akan kecewa, Ma."

Maka dimulailah perjalanan Ridwan untuk merancang proposal investasi. Dalam beberapa minggu, ia menggali informasi, menganalisis pasar, dan menyusun rencana bisnisnya. Setiap malam, ia membahasnya dengan ayahnya yang memberikan masukan berharga.

Proposal investasi Ridwan tidak hanya mencakup saham Telkom, tetapi juga merinci rencana jangka panjangnya, termasuk diversifikasi portofolio, pemahaman tentang teknologi terkini, dan rencana mitigasi risiko. Ia menunjukkan bahwa ia telah matang dalam pemikiran dan siap menghadapi tantangan dunia investasi.

Ayahnya tersenyum puas setelah membaca proposal itu, "Anakku, aku bangga padamu. Kau telah menunjukkan tekad dan ketekunan yang luar biasa. Aku yakin kamu akan berhasil."

Ibu menambahkan, "Tapi ingat, Ridwan, investasi bukan hanya tentang uang. Itu juga tentang belajar, pengalaman, dan ketahanan terhadap ketidakpastian. Jangan pernah lupa nilai-nilai tersebut."

Ridwan mengangguk, "Terima kasih, Ma, Pa. Saya tidak akan melupakan itu. Ini adalah langkah pertama saya menuju mimpi saya."

Ayah dan ibu memberikan Ridwan saham Telkom sebagai hadiahnya. Dengan keberanian dan keyakinan, Ridwan memulai perjalanan investasinya. Setiap perubahan dalam pasar dihadapinya dengan kepala tegak dan semangat juang yang membara.

Beberapa tahun kemudian, Ridwan tidak hanya berhasil dalam investasinya, tetapi juga telah menjadi pemimpin di industri teknologi. Keberhasilannya tidak hanya menghasilkan keuntungan finansial, tetapi juga memberikan inspirasi kepada banyak pemuda di sekitarnya.

Suatu hari, dalam acara keluarga, Ridwan mengucapkan terima kasih kepada ayah dan ibunya. "Terima kasih, Ma, Pa, karena mendukung mimpi saya. Kalian adalah inspirasi saya, dan berkat kalian, saya bisa mencapai ini."

Ayah tersenyum, "Nak, kaulah yang membuat perbedaan. Kami hanya memberikan sedikit dorongan. Tapi ingatlah, kesuksesan sejati bukan hanya tentang kekayaan, melainkan tentang bagaimana kita memanfaatkan pengaruh kita untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik."

Ibu menambahkan, "Dan tidak lupa, kesuksesan sejati juga datang dari bagaimana kita berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar kita."

Ridwan mengangguk mengerti, "Saya akan selalu mengingat itu, Ma, Pa. Terima kasih atas segalanya."

Malam itu, keluarga itu duduk bersama, tertawa, dan berbagi cerita. Mereka adalah bukti bahwa dukungan keluarga, keberanian untuk bermimpi besar, dan tekad untuk belajar dapat membawa seseorang melewati batas-batas yang sebelumnya tak terbayangkan.